Humor: Fa’ala Yaf’alu oleh naledokin

 




Sebagai santri di salah satu pondok pesantren Yogya, Sekar pun tak lupa rajin menghafal tugas bahasa Arab. Fa’ala yaf’alu so pasti harus ia kuasai as soon as possible agar tidak sia-sia orangtuanya di Jepara mengirimnya jauh-jauh ke Yogya.

Untunglah pelajaran Nahwa Sharaf bukan hal baru bagi Sekar. Ia sudah pernah mendapatkannya di MTs dulu. Sekarang saat ia mondok untuk menghafal Qur’an di madrasah Diniyah, ia bertemu kembali dengan fa’ala yaf’alu. Padahal dulu di MTs ia tidak begitu bisa dan suka pelajaran itu.

“Alah bisa karena biasa. Batu besar ditetesi air sedikit demi sedikit pun akan berlubang juga, apalagi hati dan otak kita yang tidak tidak sekeras batu, pasti akan bisa menerima dan pahami pelajaran juga. Begitulah kisah perjuangan Ibnu Hajar, dari murid yang paling bego menjadi seorang alim yang namanya lestari sampai sekarang.”

Sekar terkesima mendengar penuturan ustadz. Ia selalu suka dengan cerita dan kisah. Ditambah lagi bila cerita itu disampaikan ustadz yang telah hapal tiga puluh juz sekaligus santri yang dekat dengan Mbah Kyai, ia semakin tertarik menyimak. Ustadz mewajibkan santrinya setor hafalan Nahwu Sharaf sebelum memulai pelajaran bahasa Arab.

Berbekal kisah Ibnu Hajar, Sekar semakin semangat menghafal pelajaran Nahwu Sharaf. Kemana-mana, dibawanya buku fa’ala yaf’alu-nya mulai dari antri mencuci, antri mandi ke kamar mandi yang tak ada toiletnya, antri setor hafalan Juz’amma sampai sepanjang jalan pulang pergi madrasah.

Satu malam, semua santriwati lain sudah terlelap kecuali Sekar dan Putri, santriwati satu kamar.

“Aah.” Sekar menutup mulutnya yang menguap. Ia benar-benar mengantuk.

“Sudah, tidur sana dulu kalau sudah mengantuk, Kar. Nanti sebelum Shubuh kubangunkan deh kalau mau belajar lagi.” Putri menawarkan solusi.

Bener, bangunin, ya?” Sekar yang bertubuh agak besar itu berkata pelan sembari kembali menguap. Putri mengangguk.

Sekar pun segera membaringkan tubuh di kasur dan terbang ke alam mimpi.

Pukul tiga pagi, Putri yang baru saja akan membangunkan Sekar heran.

Sekar ngapain ta itu, bibirnya komat-kamit sendiri. Putri penasaran dengan tingkah temannya satu itu.

Fa’ala yaf’alu fa’lan wa maf’alan ....” Tiba-tiba kalimat itu terdengar jelas keluar dari mulut Sekar.

Gadis Jepara itu kemudian terlihat membalik badan sambil terus melafadzkan hafalan Nahwu Sharaf-nya.

Putri tersenyum dan tertawa kecil sendiri. Ya Allah, Sekar. Saking ingin hafalnya sampai terbawa dalam mimpi. Coba ustadz menerima setoran hafalan Nahwu Sharaf saat nglindur -menggigau, pasti Sekar sudah lulus.

Putri membatin sendiri dalam hati sembari mencoba membangunkan Sekar.

Yogya, re-editing, Rabu, 26 Januari 2022 pkl 15.24 WIB

Foto: Gambar oleh Pexels dari Pixabay

https://pixabay.com/id/photos/tempat-tidur-bayi-baru-lahir-anak-1839564/

#semangat, #motivasi, #menulis, #penulis, #penulisukses, #penulislepas, #penulisfiksi, #penulisnonfiksi, #belajarmenulis, #menuliscerita, #cerita, #kisah, #ceritaanak, #cerpen, #puisi, #pejuangpena, #penuliscerpen, #penuliscernak, #penulisindonesia, #menulisasyik, #penulisbuku, #penulisartikel, #penulisnovel, #kisahpenulis, #kisahpenulisukses, #quote, #quotes, #motivationalquotes, #writer, #writers, #writing, #writings, #motivation, #spirit, #tulis, #tulisan,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Quotes tentang Yakin

Part 2: QUOTES of naledokin a stupid writer

15 Quote tentang TENANG