Puisi: Lintasan Hati
Tuhan Lintas bisikan jahat itu Mengetuk-ngetuk dinding hatiku Hendak terobos dan kuasai hati Penuh ambisi Ingin diakui Minta diperhati Merasa penting diri Lebih dan mampu terbersit di hati Sementara semua terjadi hanya atas perkenan-Nya Pun kedipan mata Detak jantung Aliran darah Sehatnya raga Kuatnya kehendak jiwa Lalu, apa yang tersisa dari kita? Ketika semua adalah dari dan milik-Nya? Titik Keseimbangan Masih juga belum kutemukan Titik keseimbangan itu Aku masih menari di atas Inginku dan inginmu Harapan semua orang di sekitarku Pelan melaju Dengan langkah lambat semampuku Satu demi satu selesaikan tugas itu Demi kehidupan lebih baik Kini dan nanti Di kefanaan maupun di keabadian Mekar Bunga Hari berganti Langit gelap berubah terang Kelopak bunga kuncup menjadi terbuka Mekar, indah kuarkan wangi tuk semesta Menjadilah selaksa bunga Sabar tekun jalani prosesnya Dari putik bunga hingga mekar dia Menjadi keindahan tersendiri bagi sesiapa yang menetra Yogya, Ahad, 11 Desember 202