Opini: Sastra adalah Anggur, Bacaan Populer adalah Jeruk?
Well, setelah tulisan pertama berisi curhat karena tidak rela penulis dan bacaan populer di pandang sebelah mata, masih ada ganjalan di hati.
Saya ingat pernah ikut zoom meeting bersama Joko Pinurbo (Jokpin) dan seorang penulis perempuan senior asal Yogya, penyintas kanker.
Uniknya, kedua pemateri mengatakan hal yang sama. Sastra telah 'menyelamatkan' mereka. Bersama sastra, keduanya berhasil melalui masa tersulit dalam hidup dengan baik.
Jokpin malah mengaku bahwa lewat menulis puisilah beliau bisa melewati masa sulit, berdamai dengan diri sendiri.
Ini hal sama seperti yang saya rasakan ketika membaca buku pengembangan diri atau serial kisah inspiratif Chicken Soup for the Soul atau menulis diary di masa-masa sulit.
Bedanya hanya yang satu genre-nya sastra, satunya populer. Tapi nyatanya, keduanya memiliki manfaat yang sama, sama-sama berdaya sembuh.
Kalau boleh saya ibaratkan, bacaan populer itu semisal jeruk. Banyak varian dan mudah dijumpai sehingga gampang pula dikonsumsi.
Bacaan sastra? Ia ibarat anggur. Ada beberapa jenis tapi mahal harganya dan tidak semudah jeruk untuk bisa dijumpai dan dinikmati.
Itu pengalaman saya dengan perpustakaan sekolah yang ada. Jumlah buku populer masih lebih banyak daripada kuantitas buku berlabel sastra.
Tidak heran jika peminat sastra kurang. Lha, wong dapetinnya juga nggak gampang?
So, ada gerakan sastrawan ke sekolah-sekolah kan? Taufik Ismail, Joni Ariadinata kalau tidak salah ingat, menyediakan waktu dan tenaga berkunjung ke SMA-SMA untuk mengenalkan sastra.
Mereka berharap, sentuhan sastra akan lebih melembutkan hati dan perilaku anak-anak muda zaman ini. Satu bentuk usaha yang patut diapresiasi.
Jadi kesimpulannya, sastra dan non sastra alias bacaan populer sama nilainya ketika keduanya memberi manfaat bagi penikmatnya. Syukur-syukur manfaat optimal seperti menghidupkan jiwa-jiwa yang mati agar bangkit kembali, hidup lagi.
Jeruk dan anggur, keduanya sama-sama buah. Tinggal siapa butuh apa? Disesuaikan dengan kebutuhan sidang pembaca? Konsumen buah itu sendiri?
Pembaca butuh buku, bacaan apa tuk dibaca? Buku komedi tuk hibur diri, puisi tuk belajar diksi atau apa?
Wallahu'alam bish shawab.
Yogya, Ahad, 11 Desember 2022 pkl 10. 58 WIB
Foto oleh Jane Doan: https://www.pexels.com/id-id/foto/irisan-buah-di-atas-nampan-1132047/
Thank a lot for all appretiation.
Maaf bila ada yang kurang berkenan.
Sehat bahagia di sana, A God blesses all of you π€ππΌπͺπΌ
Komentar
Posting Komentar