Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Puisi: Dari Goresan Kata ke Secuil Sadar Jiwa

Gambar
Kususuri kata demi kata, racikan  kalimat dan hidangan narasi deskripsi  yang tersaji Terasa olehku kuatnya goresan pena itu Tak bisa tertampik Ia hasil dari ketekunan itu Latihan setiap hari setiap waktu tanpa  izinkan jemu bertahan singgah di rumah  impiannya itu Guratan guratan kata Tertoreh di sana Penuh makna Membawa pesan dalam dari semesta  raya Atas ketidakadilan yang terluka bahkan  terbunuh paksa pekikannya Kegetiran, kesedihan, luka mendalam  tertuang indah Dalam sebuah fiksi Ya, kami bisa apa Mungkin begitu kata mereka Sudah terlalu banyak kezaliman ternetra Teriakan kami terbungkam seketika Atau nyawa menjadi taruhannya Di sudut inilah kami bebas bercerita Atas hilangnya nurani Atas terbunuhnya kemanusiaan Atas kehilangan yang kami alami Orang-orang tersayang Yang bahkan tidak paham Mengapa mereka harus mati Atas salah apa? Atas dosa apa? Terkubur dalam diam Disiksa tanpa paham Semesta menjadi saksi Semua kezaliman yang terjadi Dan saatnyalah sekarang ini Alam menagih bala

Puisi: Astaghfirullah Astaghfirullah Astaghfirullah

Gambar
Aku masih belum paham Mungkin aku butuh waktu sendiri Menyepi dari keramaian, hiruk pikuk kesibukan sehari-hari Menepi sejenak untuk tahu benar, apa yang sebenarnya terjadi Mengapa hati ini lebih sensitif akhir-akhir ini? Mengapa butuh usaha lebih untuk meredam ego dan memenangkan nurani?  Apa yang terjadi? Apa yang kuingini? Masihkah emosi karena telah dihadiahi prasangka buruk? Sementara diri sendiri, sudah pernah berikan prasangka yang sama Tanpa pikir panjang, asal jeplak saja  Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah Sampai kapan akan terbangun tembok tak kasat mata? Kenapa goresan luka terasa lama sembuhnya? Apakah karena aku membiarkannya, tak coba sembuhkannya? Apakah karena jatuhku begitu dalam sehingga butuh dicaperi, dihargai karena sedang tong pes harga diri sendiri? Tabungan harga diriku sedang blong bolong sehingga aku butuh dihargai orang lain? Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah Luka hati hanya sakiti diri sendiri Penghambat jalan semakin dekat pada Sang Ra

Puisi: Sirnalah Duka

Gambar
  Kuatkan niat dan tekadmu Teguhlah pada pilihanmu Sudah tak lagi bisa kau putar balik arah haluan seperti dulu  Salahmu Tak lakukan semua sejak dulu Kepengecutan telah berhasil halangimu Selain lemahnya tekadmu Sempitnya wawasanmu Tetap tegaklah di tempatmu Lakukan apa yang perlu Bukankah kau sudah posisikan dirimu dengan jurus kepepet itu? Kuatlah, tegaklah, angkat kepalamu Usir ragu, malu dan duka itu Juga semua penghambat gerakmu tapak demi tapakmu  raih impian itu Sudah habis waktu  untuk semua ragu Saatnya bekerja Lagi dan lagi Singsingkan lengan baju Sirnakan duka itu Buktikan pada diri sendiri Tuhan bersamamu Kala kau mau dan tak menyerah dengan mimpimu Semesta bersamamu Yogyakarta, Rabu, 26 Oktober 2022 pkl 16. 11 WIB Ketika hati kembali sedikit berduka melihat betapa lebih banyaknya komentar negatif daripada komen positif tentang ekonomi seorang penulis. Sadar kembali bahwa mindset, keyakinan mempengaruhi semuanya.  Saat seorang penulis yakin ia akan bisa meraih keuntungan du

Puisi: Lintasan Hati

Gambar
  Tuhan Lintas bisikan jahat itu Mengetuk-ngetuk dinding hatiku Hendak terobos dan kuasai hati Penuh ambisi Ingin diakui Minta diperhati Merasa penting diri Lebih dan mampu terbersit di hati Sementara semua terjadi  hanya atas perkenan-Nya Pun kedipan mata Detak jantung Aliran darah Sehatnya raga Kuatnya kehendak jiwa Lalu, apa yang tersisa dari kita? Ketika semua adalah dari dan milik-Nya?  Titik Keseimbangan Masih juga belum kutemukan Titik keseimbangan itu Aku masih menari di atas Inginku dan inginmu Harapan semua orang di sekitarku Pelan melaju Dengan langkah lambat semampuku Satu demi satu  selesaikan tugas itu Demi kehidupan lebih baik Kini dan nanti Di kefanaan maupun di keabadian Mekar Bunga Hari berganti Langit gelap berubah terang Kelopak bunga kuncup menjadi terbuka  Mekar, indah kuarkan wangi tuk semesta Menjadilah selaksa bunga Sabar tekun jalani prosesnya Dari putik bunga hingga mekar dia Menjadi keindahan tersendiri  bagi sesiapa yang menetra Yogya, Ahad, 11 Desember 202

18 Quote tentang PERCAYA

Gambar
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu - Ali bin Abi Thalib Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu - Mario Teguh Cintai semua, percaya sebagian saja, jangan berlaku buruk kepada siapapun. - William Shakespeare Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka - Soekarno Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan - Aristoteles Ketahuilah, bahwa Anda sendiri adalah keajaiban. Dan percayalah bahwa Anda dapat membuat keajaiban dengan berpikir, berdoa, percaya dan membantu orang lain - Adolf Hitler Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkit. Hidup takkan menunggu - Fiersa Besari Kaulah yang memiliki kuasa a

Puisi: Aku hanya butuh Waktu?

Gambar
  Satu Dua Tiga Empat Aargh, masih banyak tugas belum selesai Berantakan sekali hari ini Sang hati tersenyum  Salahmu sendiri, ejeknya Kacau harimu Karena kacau hubunganmu dengan Rabbmu Berantakan harimu Karena kotor hatimu Tidak, tidak, elakku Waktu Aku hanya butuh waktu Tuk konsentrasi Fokus dengan tugas-tugasku Aku masih belum menerima Berusaha membela Meski tahu sejatinya sia-sia Aku bukan siapa-siapa Tanpa-Nya Pertolongan dan pengaturan-Nya Yogya, Jumat, 9 Desember 2022 pkl 17. 23 WIB Penuh Kepala Mumet aku Jengkel lagi dengan diriku Yang masih juga belum tepati janji Janji ke diri sendiri Sudah hampir habis waktu Belum selesai juga tugas itu Menulis ini itu Pengen kirim ke sini ke situ Aargh, penuh kepalaku Sabar Selesaikan satu per satu Tak cukup waktu? Lanjutkan besok lagi bisa itu Sang hati santai tenangkan diri kala panik hampiri mumet menari di pikiran sendiri Yogya, Jumat, 9 Desember 2022, pkl 17. 15 WIB Foto: Pexels Thank a lot all , maaf bila ada salah-salah , A God bless

Puisi WAGU

Gambar
  Aku sedang tidak ingin berpuisi hari ini Mendung pagi Terlambat bangun lagi Hati merayu Membujuk tuk tulis ini itu Yang aku sendiri tak tahu Ayo, goreskan saja penamu Keluarkan semua isi hatimu Warnai lagi hari dengan puisi anehmu, puisi wagu Hati berbisik lagi Kuketik kata dan kalimat Menyusunnya Mencoba rangkai jadi puisi yang aneh lagi Tak mengapa, hibur hati Toh, kamu sudah jujur dengan diri sendiri Aku ingin buat puisi yang indah-indah itu, rengekku Dengan diksi cantik dan manis Dengan metafora dan segala personifikasi  Cantik, mengena di hati dan bisa kupahami Hm, bisa jadi, kata hati Satu saat kau akan bisa rangkai puisi cantikmu sendiri Tapi tidak hari ini Aku ingin berhenti Tapi tak bisa Puisi  telah membuatku jatuh hati Yogya, Kamis, 8 Desember 2022 pkl 08. 12 WIB Terima kasih banyak sudah berkenan membaca puisi aneh saya. Maaf bila ada salah kata sikap, ya? Have a nice day, A God blesses all of you πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼 Foto oleh stein egil liland: https://www.pexels.com/id-id/foto/

Puisi: Mentari Pagi

Gambar
Berkas mentari pagi menerpa hari Mengangkat segala yang lembab dan  basah Mengeringkannya secara paripurna Tanpa alat dan tenaga manusia Dedaunan melambai, meliuk Menyapa pagi, mengharap sinar mentari Demi kelangsungan hidupnya Hari ini dan nanti Burung-burung berkicau Bersahutan ramaikan pagi Tanda syukur pada Sang Rabbi Sinaran mentari pagi Munculkan rasa bahagia di hati Menyapu duka diri Picu optimisme tersendiri Hai, manusia, sambut aku Terimalah siraman lembut cahyaku demi kebaikan hidupmu Matahari seolah menyapa tanpa kata Sementara aku, masih tak mengerti Mengapa cerahnya pagi siraman cahya mentari Bisa seketika membuat bahagia hati  Yogyakarta, Selasa, 25 Oktober 2022 pkl 08. 56 WIB  Besutan seorang naif yang bermimpi menjadikan menulis sebagai profesi dan sedang belajar berpuisi meski sadar diri tak ada bakat puitis sama sekali. Terima kasih banyak semua, A God blesses all of you alias GBU πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼 Maaf bila ada yang kurang berkenan. Tetap sehat semangat dan bahagia, ya? Fi

Puisi: Secercah Cahya

Gambar
Ia menyelimuti Tanpa mudah tuk dilepas lagi Berawal dari frustasi Menelan hati sampai kini Pelan-pelan Harus kupaksa ia pergi Agar tak hancurkan Apa yang ada kini Kucari kesana kemari Segenggam bara api Yang kan bantuku  usirnya pergi dari hati Sedikit saja api Ah tidak, secercah cahya pun jadi Yang kan pandu langkah-langkah Hari ini dan nanti Melumatlah cahya itu Padamkan selimut pembelenggu Sehingga hati kembali berseri Tak akan ada penyesalan lagi dan nanti Yogyakarta, Rabu, 16 November 2022 pkl 17. 38 WIB Jelang Maghrib, ketika hujan turun di senja hari, lima hari berturut-turut?  Foto: Pixels

Puisi: Tuhan, Salatku sedang tak Nikmat seperti Dulu

Gambar
Tuhan Aku tidak ingin seperti ini Salat-salatku Tak lagi nikmat seperti dulu Urusan dunia Bersliweran di kepalaku Kala aku menghadap padaMu Ruku sujudku  Sering ku lupa  sudah berapa rakaat itu Aku hanyut dengan masalahku Lupa  bahwa Kaulah sang nomor satu Yogyakarta, Kamis, 24 November 2022 pkl 05. 46 WIB Kau butuh Allohmu Berilah dirimu sendiri waktu, Sayang Tuk bermunajat pada Zat yang Satu Maha segala Maha Maha Adidaya Adikuasa Pemegang segala Tujuh langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya Pusatkan perhatian Pikiran dan perasaanmu Pada Ia yang satu  tiada sekutu dan tak bersekutu Beri, berilah waktu Hanya berdua dengan sang Maha Tanpa terganggu oleh apa pun juga Kau butuh Allohmu Sang Maha Tahu segala sesuatu Yang terkecil sampai terbesar Yang sederhana sampai terrumit Dialah yang paling tahu segalanya tentangmu selengkap-lengkapnya sedetil-detilnya  Apa mimpimu kesulitan-kesulitan dan semua isi hatimu Dia Maha Tahu, Sayang Ingat selalu itu TanganNya selalu terbuka untukmu ci