Postingan

Menampilkan postingan dengan label smile :)

Humor: Fa’ala Yaf’alu oleh naledokin

Gambar
  Sebagai santri di salah satu pondok pesantren Yogya, Sekar pun tak lupa rajin menghafal tugas bahasa Arab. Fa’ala yaf’alu so pasti harus ia kuasai as soon as possible agar tidak sia-sia orangtuanya di Jepara mengirimnya jauh-jauh ke Yogya. Untunglah pelajaran Nahwa Sharaf bukan hal baru bagi Sekar. Ia sudah pernah mendapatkannya di MTs dulu. Sekarang saat ia mondok untuk menghafal Qur’an di madrasah Diniyah, ia bertemu kembali dengan fa’ala yaf’alu . Padahal dulu di MTs ia tidak begitu bisa dan suka pelajaran itu. “Alah bisa karena biasa. Batu besar ditetesi air sedikit demi sedikit pun akan berlubang juga, apalagi hati dan otak kita yang tidak tidak sekeras batu, pasti akan bisa menerima dan pahami pelajaran juga. Begitulah kisah perjuangan Ibnu Hajar, dari murid yang paling bego menjadi seorang alim yang namanya lestari sampai sekarang.” Sekar terkesima mendengar penuturan ustadz. Ia selalu suka dengan cerita dan kisah. Ditambah lagi bila cerita itu disampaikan ustadz yan

Humor: A L A M A K oleh naledokin

Gambar
  Musim pandemi seperti sekarang, kerja sama suami istri butuh semakin ditingkatkan. Agar rumah tangga kokoh hadapi musibah internasional ini, leres ta njeh ? Itulah yang coba dilakukan Pak Satria teruntuk istri tercintanya, Bu Putri. Mengetahui bahwa sang istri ikut repot membantu ekonomi keluarga dengan jualan berbagai perlengkapan rumah tangga, Pak Satria pun tergerak hati untuk balas membantu. Ia siapkan diri menyopiri sang istri mengantar barang-barang pesanan. Sebagai suami yang baik hati dan tidak sombong, Pak Satria yang pengusaha makanan dan minuman kesehatan itu tidak tega melihat sang istri. Biasanya Bu Putri mengantar pesanan dengan motor matic berikut bawaan yang aujubileh bikin penuh boncengan dan juga tempat sela antara setang dengan jok motor. Mana ada suami baik yang tega melihat pemandangan itu? Di satu sisi, Pak Satria senang karena istrinya menerima banyak pesanan. Di sisi lain, ia tidak tega melihat kerepotan sang istri. Akhirnya, siang itu ia siap antarkan

Humor: Simbah is the Best

Gambar
  Di zaman sekarang ini, semua orang sudah bisa membaca dan menulis dengan lancar. Bahkan anak usia TK sudah banyak yang bisa membaca dan menulis. Berbeda dengan zaman baheula, waktu Simbah saya - Mbah Buk- masih kecil   dulu. Saat Jepang masih menjajah negeri ini. Banyak anak di waktu itu yang tidak dapat pendidikan layak. Jangankan sekolah, makan saja susah. Simbah menjadi salah satu dari mereka, para penyandang buta huruf. Beliau tidak bisa membaca dan menulis. Meski begitu, Mbah Buk jago dalam mengingat dan berhitung di luar kepala. Ibu saya yang sempat kuliah di ekonomi UGM saja kalah dalam soal hitung menghitung dengan Simbah . Pernah sekali waktu, Mbah Buk minta si ibu menghitung catatan hutang salah satu pelanggan kredit peralatan rumah tangga di warung kelontong sederhananya. Ada perbedaan hitungan antara Simbah dan Ibu. Setelah dicek lagi, Simbah -lah yang terbukti benar hitungannya. Padahal beliau tidak memiliki catatan wong ndak bisa baca tulis. Dalam soa