Opini: 5 Cara Temukan Ide Tulisan

Cara mencari ide? Saya tidak sadar bagaimana proses terjadinya. Tapi begitu berniat bener jadi penulis, seakan ide itu ada saja, tak habis-habis. Alhamdulillah. Darimana saja ide itu? 

#1 Dari lingkungan sekitar

Ketika pagi hari, mendengar kicau burung tetangga atau burung yang terbang kesana kemari di pohon tanah lapang depan rumah, muncul ide deskripsi tanah lapang. Itu wujud rasa syukur karena masih ada lahan luas di depan rumah yang bisa digunakan untuk banyak aktivitas. 

Kegiatan anak-anak di sekitar tanah lapang, di daerah perumahan nasional sempat memicu ide buku serial kisah anak perumahan. Karena saya melihat, lingkungan dan tipologi kami berbeda dibanding mereka yang tinggal di dekat laut atau gunung misalnya. 

#2 Dari kejadian yang dialami sehari-hari

Mengantar jemput, menemani ibu kontrol dan fisioterapi di RS, membuat saya menulis tentang kondisi RS dari sudut pandang seorang pasien atau keluarganya. 

Sumpah, ada banyak cerita, banyak pasien yang sukarela berbagi ceritanya. Mereka, lansia terutama, butuh didengar. Bahkan yang masih lebih muda dari lansia pun, akan lebih lega ketika bisa berbagi kisahnya.

Ada yang anaknya kejang-kejang –epilepsi, ibu yang kesusahan berjalan karena sakit di kaki, ibu muda –single mother yang berkali ganti dokter– masih berduka dengan kematian suaminya. 

Bahkan ketika saya mager nulis dan beralih ke membaca sebanyak-banyaknya, lahir opini atau resensi tentang buku yang selesai dibaca. 

Melihat TV sambil makan atau lipat-lipat baju, ada ide menulis tentang set up box atau opini berkaitan dengan kepemilikan barang mahal, mewah. 

#3 Dari keresahan diri

Ini sudah saya jalani tapi baru sadar ketika membaca tips penulis Terminal Mojok yang sudah tembus berkali.

Mirip dengan nasihat Raditya Dika ke komika, stand up itu berisi keresahan diri.

Jadi, kalau saya resah karena sudah nulis dan nggak tembus-tembus ke media target, itu jadi bahan tulisan. Minimal ada dua calon buku yang berisi perjalanan seorang penulis pemula. 

Bingung memilih platform menulis yang aman dan nyaman, jadi ide tulisan juga.

#4 Dari sesuatu yang menarik hati, memantik emosi, menjadi kepedulian diri

Ketika ada tetangga yang naik darah karena berprasangka saya membuang kucing di sekitar rumahnya, saya seakan tak percaya. Jadilah tulisan.

#5 Menulis adalah Sarana Dokumentasi Diri

Penulis fiksi beda sama non fiksi. Penulis opini, cerpen, beda perjuangannya dengan menulis novel, jadi ada satu ide untuk membuat buku 'dokumentasi' perjuangan seorang novelis.

Bahkan dulu sewaktu merintis channel YouTube, bagaimana perjuangan membuat video, merekam suara, itu terabadikan dalam satu kisah tersendiri. 

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan simpel saya. Maaf bila ada salah kata sikap. Sehat semangat, for a better life, GBU πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼

Note:

Membaca chat di WAG juga bisa memantik ide juga, kan? Setuju atau tidak setuju dengan opini si A misalnya. Bisa tertuang menjadi tulisan. Puisi si B asyik, bisa coba menulis karena terinspirasi itu. 

Alhamdulillah, mencari ide sudah bisa, tinggal mengemas ide agar menjadi tulisan yang enak dibaca dan perlu seperti motto Tempo, itu butuh proses tersendiri juga hehe. Fighting, go go πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼 

Foto oleh Monstera: https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-kreatif-meja-tulis-buku-catatan-9429448/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Quotes tentang Yakin

15 Quote tentang TENANG

17 Quote tentang MIMPI