Postingan

Opini: Misteri Hati-hati dengan Hati

Gambar
Saya sempat bertanya sendiri dalam hati. Kenapa Allah, kanjeng nabi saw dan para bijak bestari begitu memperhatikan satu hal ini, menjaga perasaan dan hati orang?  Apa istimewa hati dan perasaan manusia sehingga harus dijaga sedemikian rupa?  “Baju yang basah bisa dicuci, Ibunda. Tetapi luka hati ananda saat Ibunda marahi akan menjadi kenangan, berbekas sampai nanti.” Kurang lebih begitulah sabda beliau saw dalam imajinasi saya –dengan gaya Andrea Hirata.  Seorang saleh di kota mana saya tidak ingat -saya membacanya di salah satu buku Salim A Fillah- adalah seorang tukang becak yang hapal 30 juz dengan sepuluh irama berbeda dalam membacanya.  Beliau sangat hati-hati sekali dengan perasaan calon penumpang becaknya. Sang bapak ini –yang putra-putrinya akhirnya dipercaya menjadi pejabat– menerima berapapun ongkos yang ditawarkan calon penumpang.  Misalnya nih ya, sepuluh ribu ditawar lima ribu, beliau terima saking tidak inginnya menyinggung perasaan konsumen. Masy...

21 Quotes tentang Bahagia

Gambar
Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum tetapi tersenyumlah untuk bahagia - Dr. Aidh Abdullah al-Qarni Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah - Fiersa Besari Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum - Mahatma Gandhi Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa - Buya Hamka Jika Anda tidak pernah mengeluarkan potensi Anda sesungguhnya, Anda akan tidak bahagia seumur hidup Anda - Abraham H. Maslow Lupakan yang telah berlalu. Hidup terus berjalan, siapa yang dapat membuatmu bahagia, itulah yang pantas kamu pertahankan - Nazril Irham Bila masih ada yang bisa membuat anda bahagia atau menderita, itu tandanya sakla...

Opini: Ngundhuh Wohing Pekerti

Gambar
#serial keluarga Rawi Sudah beberapa hari charger si Bumi, bungsu Pak Rawi lelet minta ampun menyaingi kinerja anggota dewan dalam membuat undang-undang. "Ah, itu dia." Sore itu, Bumi menatap penuh harap pada barisan stoples plastik yang berisi ... kabel dan kepala charger doang? "Kalau yang charger utuh, ada, Bu?" Bumi bertanya sembari melihat stoples yang berbaris di depannya. Nihil, tidak ada charger utuh –kepala dan kabel sekaligus. Sementara itu, ibu penjaga toko --atau pemiliknya?-- cekatan memilihkan charger utuh yang tergantung di rak. "Ini, Mbak." Ibu itu meletakkan dua tiga pilihan di depannya. Bumi langsung melihat label harga yang ada. 'Hah, 55 ribu? Paling murah 40 ribu?" Bumi sedikit kecewa. Dulu dia pernah membeli cuma 15 ribu dan awet sampai kemarin itu. Perkiraannya yang sudah tanya di toko lain, maksimal 30 atau 35 ribu yang bisa dia beli.  Bumi pun melihat label harga yang tertera di atas toples berisi kabel dan kepala. "Ka...

Opini: 5 Modal Jadi Penulis Besar

Gambar
Orang 'besar' butuh jiwa, hati besar juga. Kapasitas diri besar untuk berhadapan dengan segala hal yang akan datang padanya. Kurang lebih begitulah nasehat sang alim. Hari ini dijumpai banyak orang ingin menjadi penulis sukses. Sukses di sini diartikan sebagai tulisan, bukunya banyak dibaca dan dibeli orang, best seller dan kemudian terkenal di Indonesia bahkan mancanegara.  Bisa juga penulis sukses berarti menulis di platform menulis, berhasil memikat banyak pembaca dan mendapat reward memuaskan dari sana. Masalah datang saat impian besar tidak atau belum dibarengi dengan jiwa, kapasitas diri yang besar pula. Selain itu, mimpi besar pun memerlukan kerja besar.  Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima modal agar impian menjadi penulis besar tercapai ala Asma Nadia (AN) dan Andrea Hirata (AH). 1. Berani Bermimpi "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu," ujar Ikal, salah satu tokoh dalam Sang Pemimpi karangan Andrea Hirata. Keberanian adalah salah sat...

Cerpen: B R I N D I L

Gambar
Hari ini masih seperti kemarin, rasanya kurang atau bahkan tidak semangat. Homestay yang mestinya sudah butuh disapu, dipel kubiarkan berbedak tipisnya debu. Homestay dua lantai yang kutunggu semakin sepi setelah pandemi. Tenggorokan terasa kering. Susah menelan dan hanya lega dengan segala sesuatu yang hangat semacam bubur atau air hangat. Ah, seperti Mbah Kakung juga Mbah Putri, para pensiunan di tempat asalku saja aku kini. Maunya yang hangat dan lembut saja. Semoga ini bukan karena covid-19 yang cantik berbentuk mahkota itu.  Dua tiga hari anak remaja yang butuh kuota, HP atau sekedar konsultasi PR datang ke homestay. Mereka datang memakai masker dan cuci tangan.  Setiba di homestay, masker mereka plorot . Ludah bebas berhamburan. Meski sudah diminta membawa perlengkapan pribadi seperti mukena, alat makan minum sendiri, namanya bocah, anak baru gede, masih suka seenaknya dhewe .  Aku yang harus tetap pakai masker atau face shield . Dan sekarang, semoga aku hanya dehi...

PENGABDIAN, Opini Receh Pagi Ini

Gambar
Sebenarnya untuk apa kita hidup? Itu kembali menjadi pertanyaan yang berputar di kepala.  Latar belakang yang berbeda, modal usaha yang berbeda dari mulai perbedaan keturunan, kepemilikan harta, kerupawanan fisik, membuat seakan tidak adil ketika sukses itu hanya terdefinisikan oleh tercukupinya atau bahkan berlimpahnya sandang pangan dan papan, sempurnanya fisik an sich. Startnya saja sudah beda, right? Bagaimana itu bisa dijadikan ukuran kesuksesan? Buku ESG jilid kedua Pak Ary Ginanjar menjawab kegelisahan itu. Hidup adalah pengabdian pada-Nya.  Menjadikan-Nya sebagai pusat hidup. Itu cukup menjadi jawaban dari kegelisahan seorang yang terimbas materialisme abad ini seperti saya. Yang capek sendiri dengan segala tuntutan hidup yang dibuat sendiri atau muncul dari lingkungan mulai lingkungan terdekat maupun lingkungan yang biasa dijumpai.  Ngabdio marang Gusti, mung kuwi uripmu kok isi. Mengabdilah pada Tuhan, hanya dengan itu hidupmu kau isi. Sepertinya ada malaikat ya...

Puisi WAGU

Gambar
  Aku sedang tidak ingin berpuisi hari ini Mendung pagi Terlambat bangun lagi Hati merayu Membujuk tuk tulis ini itu Yang aku sendiri tak tahu Ayo, goreskan saja penamu Keluarkan semua isi hatimu Warnai lagi hari dengan puisi anehmu, puisi wagu Hati berbisik lagi Kuketik kata dan kalimat Menyusunnya Mencoba rangkai jadi puisi yang aneh lagi Tak mengapa, hibur hati Toh, kamu sudah jujur dengan diri sendiri Aku ingin buat puisi yang indah-indah itu, rengekku Dengan diksi cantik dan manis Dengan metafora dan segala personifikasi  Cantik, mengena di hati dan bisa kupahami Hm, bisa jadi, kata hati Satu saat kau akan bisa rangkai puisi cantikmu sendiri Tapi tidak hari ini Aku ingin berhenti Tapi tak bisa Puisi  telah membuatku jatuh hati Yogya, Kamis, 8 Desember 2022 pkl 08. 12 WIB Terima kasih banyak sudah berkenan membaca puisi aneh saya. Maaf bila ada salah kata sikap, ya? Have a nice day, A God blesses all of you πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼 Foto oleh stein egil liland: https://www.pexels.c...

Puisi: Mentari Pagi

Gambar
Berkas mentari pagi menerpa hari Mengangkat segala yang lembab dan  basah Mengeringkannya secara paripurna Tanpa alat dan tenaga manusia Dedaunan melambai, meliuk Menyapa pagi, mengharap sinar mentari Demi kelangsungan hidupnya Hari ini dan nanti Burung-burung berkicau Bersahutan ramaikan pagi Tanda syukur pada Sang Rabbi Sinaran mentari pagi Munculkan rasa bahagia di hati Menyapu duka diri Picu optimisme tersendiri Hai, manusia, sambut aku Terimalah siraman lembut cahyaku demi kebaikan hidupmu Matahari seolah menyapa tanpa kata Sementara aku, masih tak mengerti Mengapa cerahnya pagi siraman cahya mentari Bisa seketika membuat bahagia hati  Yogyakarta, Selasa, 25 Oktober 2022 pkl 08. 56 WIB  Besutan seorang naif yang bermimpi menjadikan menulis sebagai profesi dan sedang belajar berpuisi meski sadar diri tak ada bakat puitis sama sekali. Terima kasih banyak semua, A God blesses all of you alias GBU πŸ€—πŸ™πŸΌπŸ’ͺ🏼 Maaf bila ada yang kurang berkenan. Tetap sehat semangat dan b...

13 Quote tentang Berani

Gambar
Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam - Soekarno Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai kapan pun dia tidak akan menjadi orang berani - Ali bin Abi Thalib Bila rakyat tidak berani mengeluh itu artinya sudah gawat, dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah kebenaran pasti terancam - Wiji Thukul, penyair Indonesia, 1963-1998 Orang berani bukan mereka yang tidak pernah merasa takut, tapi mereka yang bisa menaklukkan rasa takut itu - Nelson Mandela Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunah Rasul SAW untuk kepentingan politik praktis. Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung. Lihatlah, tokoh partai ini menggunakan ayat dan hadis ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat?  Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai?  Kal...